“Ayo, Saya Tantang Kalian BEREMPAT Untuk Duel...!!" Aksi Heroik Sertu TNI Selamatkan Siswi SMP dari Pemerkos44n
Aksi heroik ditunjukkan Sersan Satu (Sertu) Ratman. Anggota TNI Koramil IX Karangreja, Purbalingga, Jateng ini menghajar 4 pemuda saat hendak merudapaksa seorang siswi SMP di sebuah gubuk di tepi Hutan Siregol, Jumat (16/6/2017). (Foto Cover: TNI menendang dan gubuk dipinggir hutan)
Ratman menjelaskan, aksi rudapaksa terjadi siang bolong sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Ratman yang baru saja pulang dinas, sengaja mengambil jalan memutar melalui rute Sirau-Siregol yang dikelilingi hutan pinus.
Saat melewati sebuah gubuk yang dijadikan pos pantau Perum Perhutani, sepintas dia melihat ada dua sepeda motor terparkir di dalamnya. '“Karena curiga, saya berhenti dan memerika ke dalam gubuk, tapi tidak ada orang satupun,” kata Ratman, Minggu (18/6/2017).
Kecurigaan Ratman bertambah ketika mendengar suara gaduh dari belakang gubuk. Dengan rasa penasan, dia bergegas mengecek ke belakang gubuk.
Tanpa diduga, Ratman mendapati empat orang pemuda tengah mengerumuni sosok wanita yang terbaring di atas tanah.
“Saya perhatikan sandalnya, ternyata itu seorang wanita. Tanpa pikir panjang saya langsung berlari dan menendang beberapa orang yang sedang menggerayangi gadis itu,” ujarnya.
Pria yang menerima tendangan Ratman tersungkur. Ketiga rekan mereka sempat berhenti dan bertatap mata dengan Ratman yang berdiri tegap menantang keempat pemuda itu.
Entah karena melihat Ratman yang berseragam lengkap, keempat pemuda tersebut gentar, dan lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
“Saya tantang mereka semua untuk berduel, tapi mereka langsung kabur. Saya tidak mengejar karena prioritas pertama saya menyelamatkan korban,” ungkapnya.
Setelah semua pemuda tersebut kabur, Ratman mencoba membangunkan korban yang terkapar tak berdaya di atas tanah. Namun saat diangkat, korban yang baru-baru ini diketahui bernama NES (15) itu bahkan tidak mampu berdiri.
“Korban sempoyongan, dari baunya yang menyengat, diduga korban dicekoki miras terlebih dahulu sebelum dirudapaksa,” ujarnya.
Beberapa saat kemudian, satu-persatu penduduk sekitar yang kebetulan melintas ikut membantu dan mengejar para pelaku. Sementara korban diamankan oleh Ratman dan diantar ke rumah kerabatnya Desa Kertanegara, Purbalingga.
Kapolsek Karangmoncol Ajun Komisaris Polisi (AKP) Purwanto mengungkapkan, tidak butuh lama untuk polisi membekuk keempat pelaku. Masing-masing pelaku yakni Andi Sutrisno (31) dan Jerry Setyawan (18) warga Desa/Kecamatan Kertanegara, Purbalingga.
Sementara dua pelaku lain yang masih di bawah umur, LUK (16) dan PANG (16), merupakan warga Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga. “Keempatnya saat ini ditahan di Polres untuk menjalani proses penyelidikan di bawah Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” ujar Kapolsek.
Purwanto menjelaskan, korban yang sehari-hari tinggal bersama neneknya itu memang mengenal beberapa pelaku. Sebelum kejadian, korban diajak ke TKP yang memang selalu sepi itu, untuk bersama-sama menenggak miras jenis ciu. Begitu korban terpengaruh efek alkohol, keempat pelaku kemudian membaringkan korban di atas tanah, dan menggerayangi korban.
“Beruntung ada anggota Koramil yang kebetulan melintas, dan bisa menyelamatkan korban sebelum terjadi hal-hal yang lebih jauh,” katanya. Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum dari rumah sakit setempat. “Jika diperlukan, korban akan menjalani sejumlah perawatan trauma healing,” ujarnya.
Purwanto menambahkan, kasus ini bukan kali pertama di lokasi tersebut. Sebelumnya pada pertengahan Juli 2016, seorang anak berusia 16 tahun pernah dirudapaksa secara bergilir oleh tujuh pemuda di sekitar ruas jalan yang sama.
Setali tiga uang, korban juga sempat dicekoki miras hingga tak sadarkan diri. Lebih parah lagi, hampir semua tersangka yang tertangkap merupakan anak di bawah umur.
“Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat sekitar agar lebih peka dan waspada jika melihat muda-mudi sedang berada di kawasan tersebut. Jika memang terlihat mencurigakan, segera laporkan ke petugas,” pungkasnya.
Sumber: kompas