Bikin Heran Dan Takjub...PBB Memuji Setinggi Langit...! Ternyata Ini Yang Dilakukan Pasukan Garuda di DARFUR Hingga Raih Simpati Dunia.


Pasukan Garuda di bawah bendera PBB tengah bertugas di Darfur, Sudan. Sudah bertahun-tahun konfik berdarah terjadi di wilayah timur laut Benua Afrika itu. 

Konflik pertama pecah pada 2003, pemberontak mengangkat senjata melawan pemerintahan Khartoum. Mereka menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan. Diperkirakan 300.000 orang tewas selama konflik berlangsung.

Misi Uni Afrika dan PBB (UNAMID) dikerahkan sejak 2007. Sejak dua tahun lalu, Pasukan Garuda ikut dalam misi perdamaian di sana.

Kini yang bertugas di Darfur adalah Indonesian Battalion (Indobatt) 03 di bawah pimpinan Letkol Inf Syamsul Alam.

Salah satu tugas mereka adalah menggelar patroli rutin dan mengawal logistik milik Perserikatan Bangsa Bangsa. Tugas yang beresiko ini dijalankan lancar tanpa hambatan. Pasukan Indonesia diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.

"Pasukan Indonesia mudah diterima di wilayah misi ini, dengan kemampuan tugas teritorial, keramahan kultur sosial budaya serta dikenal ramah-tamah, murah senyum, tegur sapa dan diterima dekat dengan warga lokal saat berinteraksi terhadap warga sipil dan anak-anak," ujar Letkol Syamsul.

Dengan sikap ramah, TNI berharap dapat membantu masyarakat Sudan melupakan trauma akibat konflik berkepanjangan.

Kegiatan patroli ini dilaksanakan setiap hari baik siang maupun malam, tergantung kebutuhan PBB. Kendaraan yang digunakan jenis Anoa (APC), LC, Truck, dan Ambulance.

"Patroli dilakukan oleh masing-masing Kompi A, B, C, dan D dibawah pimpinan Danki, Danton sesuai pembagian tugasnya. Daerah patroli di antaranya Sandikoro, Khaskhasa, Jhokana, Amara Jadid, Krinding, Ojejei, Bore Hole dan Doroti," jelasnya.

Sebelumnya, Satgas Indobatt 2 juga merebut simpati warga Darfur. Selama satu tahun bertugas di sana, pasukan TNI membangun tiga buah masjid. Salah satunya dibangun di daerah Firdhaus Village dan diberi nama 'Garuda Mosque'. 

Pembangunan masjid ini menelan biaya Rp 1,7 miliar. Seluruhnya berasal dari iuran para prajurit TNI dan Pandu Sakti 97 (Alumni Akademi Militer 1997.

Duta Besar Indonesia untuk Sudan dan Eritrea Burhanuddin Badruzzaman menyampaikan rasa terima kasih sekaligus bangganya kepada Satgas Indobatt 02.

"Ini merupakan wujud diplomasi nyata dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional terutama di lingkup pemerintah Sudan," kata Dubes Burhanuddin.

Pihak Sector West yang disampaikan oleh Head Of Office Mr Oemar Kane mengungkapkan rasa terimakasih. Dia memuji pasukan TNI yang jauh lebih baik dari pasukan negara lain.

"Satgas Indobatt 02 telah menetapkan standar tinggi yang tidak dapat dibandingkan oleh TCC (Troops Contributing Country) yang lain, baik dari segi sikap, perbuatan maupun profesionalisme dalam bertugas," katanya.

Sumber: merdeka.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel