[ MARAH ] Anggotanya Dibunuh, Pangdam Perintahkan "HABISI" Seluruh Geng Motor di Riau
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Somantri berang, mengetahui ada prajuritnya yang tewas ditikam oleh geng motor, di Kateman Kabupaten Inhil, Riau. Jenderal bintang dua ini pun memerintahkan pasukannya untuk 'memberangus' keberadaan geng motor.
Baca juga: DOR...DOR...!! Maling-Maling Ketemu Batunya, HABIS Diujung Peluru PERWIRA KOPASKA
Kekesalan Mayjen TNI Cucu Somantri ini dia luapkan saat konfrensi pers di ruang VVIP Lancang Kuning Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sabtu (8/7/2017) sore. Ia sengaja datang jauh-jauh untuk mengetahui persis kejadian tragis yang menimpa anak buahnya, Serda Musaini, anggota Bhabinsa di Kateman, Kabupaten Inhil tersebut.
"Saya akan mendorong aparat keamanan untuk menertibkan geng motor. Saya pun juga perintahkan seluruh jajaran di Kodam I, diantaranya Sumut, Riau, Padang dan Kepri agar tidak ada lagi geng motor yang resahkan masyarakat. Ini sudah keterlaluan, bahkan aparat sudah jadi korban," tegasnya.
Hal itu wajar menurutnya, lantaran aksi geng motor sudah sangat meresahkan. Keberadaan penganggu seperti mereka bahkan tidak hanya di kota besar, melainkan sudah ke pelosok, salah satunya di Kateman, Inhil, tempat almarhum Musaini berdinas. "Ini keterlaluan," jawabnya diwawancarai GoRiau.com (GoNews Grup).
Baca Juga: Jangan Simpan Sendiri Ilmu Bermanfaat! Tolong Sebarkan !!Dikira Rumput Liar, Ternyata Tanaman Ini Ampuh Atasi Asam Urat, Ginjal, Jerawat, Bisul dan Luka !!
Saat kejadian, sambungnya didampingi Danrem 031 Wirabima Brigjen Abdul Karim, prajuritnya tersebut sedang melaksanakan tugas melayani masyarakat. Pelaku berinisial Tam, anggota geng motor tersebut kebetulan ugal-ugalan di jalan, sehingga ditegur oleh Serda Musaini.
"Lagi ikut proses pemakaman warga setempat, di jalan ada sekelompok anak muda bagian dari gang motor, free style ganggu jalanya pemakaman, bahkan jarak 50 meter melewati jenazah menabrak rumah ustad, saat dijalan itu ditegur dia ngelawan. Setelah kejadian itu, karena dendam korban ditikam," singkatnya.
"Ini keterlaluan, sudah berani nusuk Tentara, dia (Musaini) tidak bersenjata, lagi dinas dan membantu warga yang meninggal, itu sudah keterlaluan, kalau sama tentara saja berani geng motor ini, apalagi masyarakat umum," geram Jenderal bintang dua tersebut.
Sumber: goriau